Makalah Teknik Pecah Warna

MAKALAH TEKNIK PECAH WARNA





Di Susun Oleh :

Nama   : INDRI SULISTYANI
Kelas   : CGDP
Nim     : 1265

POLITEKNIK INDONESIA

MADIUN


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya,sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “ Teknik Pecah Warna “.
            Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

            Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami sekalian, Terima Kasih.

Madiun, Januari 2014
Penyusun,
Indri Sulistyani




DAFTAR  ISI
Halaman Judul……………………………………………………………..
Kata Pengantar…………………………………………………………….
Daftar Isi…………………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang………………………………………………………….....
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………....
C.    Tujuan Penulisan……………………………………………………………
Bab II Pembahasan
A.    Pengertian Teknik Pecah Warna……………………………………………
B.     Pembagian Warna………………………………………………………….
C.    Hubungan Antar Warna………………………………………………..…...
D.    Cara-Cara Teknik Pecah Warna………………………………………….
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan …………………………………………………………………
B.     Saran…………………………………………………………..……….......








Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
            Istilah cabut warna atau pisah warna adalah teknik pembuatan film printing sablon yang menggunakan metode pemisahan warna satu persatu dari objek atau gambar yang ada. Teknik cabut warna ini menghasilkan jumlah warna yang relative banyak daripada teknik separasi yang hanya menghasilkan empat warna CYMK, sehingga hasilnya pun jadi jauh lebih baik dari teknik separasi.
B.      Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Teknik Pecah Warna ?
2.      Bagaimana Pembagian Warna Dalam Teknik Pecah Warna ?
3.     Bagaimana Hubungan Antar Warna Dalam Teknik Pecah Warna ?
4.   Bagaimana Cara-Cara Pecah Warna ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian teknik pecah warna
2.      Untuk mengetahui pembagian warna dalam teknik pecah warna
3.     Untuk mengetahui hubungan antar warna dalam teknik pecah warna
4.      Untuk mengetahui bagaimana cara-cara pecah warna







 

Bab II
Pembahasan
A.    Pengertian Teknik Pecah Warna

TEKNIK PECAH WARNA



TEKNIK PECAH WARNA
Pecah warna atau separasi untuk percetakan offset atau bisa disebut color separation adalah proses memisahkan komponen warna menjadi warna pembentuknya seperti Cyan, Magenta Yellow dan Black untuk mode color CMYK demikian juga RGB. Pecah warna dilakukan sebagai syarat dalam percetakan yang membutuhkan pemisahan komponen warna. Sehingga untuk proses mecetak satu projek karya desain grafis dilakukan mecetak satu warna ( contoh : Cyan saja ) hingga selesai kemudian dilanjutkan mencetak warna kedua sampai warna terakhir.
Pecah warna bisa dilakukan dengan berbagai cara dan software. Pada pembahasan separasi warna ini saya akan membahas cara memecah warna menggunakan coreldraw yang bisa dilakukan dengan dua cara. Dalam hal ini cara otomatis menggunakan fasilitas dalam software dan cara manual yaitu memilah warna dengan mengubah angka pada warna pembentuknya.

TEORI WARNA
Teori Warna ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

B.     PEMBAGIAN WARNA


  • Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:
       Merah (seperti darah)
       Biru (seperti langit atau laut)
       Kuning (seperti kuning telur)
Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Akan tetapi secara teknis, merah – kuning – biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila menyebut ”merah, kuning, biru” sebagai warna pigmen primer, maka ”merah” adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”magenta” sedangkan ”biru” adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”cyan”). Biru dan hijau adalah warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama dengan merah.

Landasan Biologis
            Pada dasarnya warna primer adalah bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep biologis, yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia terhadap cahaya. Secara fundamental, cahaya adalah spektrum berkesinambungan dari panjang gelombang, yang berarti bahwa terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Akan tetapi, mata manusia normalnya hanya memiliki tiga jenis alat penerima/reseptor yang disebut dengan sel kerucut (yang berada di retina). Ini yang merespon panjang gelombang cahaya tertentu. Manusia serta spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna disebut makhluk trichromat.
            Spesies yang dikenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor warna menggunakan empat warna primer. Manusia hanya dapat melihat sampai dengan 400 nanometer, warna violet, sedangkan makhluk tetrachromat dapat melihat warna ultraviolet sampai dengan 300 nanometer, warna primer keempat ini kemungkinan bertempat di panjang gelombang yang lebih rendah dan kemungkinan adalah warna magenta spektral murni lebih dari sekedar magenta yang kita lihat sebagai campuran dari merah dan biru.
Banyak dari jenis burung dan binatang marsupial merupakan makhluk tetrachromat.

Warna Primer Additive

            Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum. Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue). RGB didapatkan dari mengurai cahaya.

Warna primer subtraktif

            Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif.

Tradisional

            Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.
            Pemakaian warna merah, biru, kuning sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa warna tidak bisa dicapai dengan campuran tersebut. Karena alasan itu, percetakan warna modern menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan.

CMYK

            Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam. CMYK didapatkan dari mengurai tinta.

Campuran warna subtraktif

            Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan.
            Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan ”K” (key) dari istilah ”key plate” dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).

  • Warna sekunder
            Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

  • Warna tersier
            Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.

Warna netral
            Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Warna panas dan dingin

            Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah.Sementara warna dingin dimulai dari ungu
kemerahan hingga hijau.
            Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

C.    HUBUNGAN ANTAR WARNA
  • Kontras komplementer
            Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

  • Kontras split komplemen
            Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

  • Kontras tetrad komplementer
            Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).

            Pecah warna bisa dilakukan dengan berbagai cara dan software. Pada pembahasan separasi warna ini saya akan membahas cara memecah warna menggunakan coreldraw yang bisa dilakukan dengan dua cara. Dalam hal ini cara otomatis menggunakan fasilitas dalam software dan cara manual yaitu memilah warna dengan mengubah angka pada warna pembentuknya.

D.    CARA PECAH WARNA
  • Cara Otomatis

            Cara otomatis dalam pecah warna adalah memecah warna menggunakan fasilitas dalam software dengan cara mengurai warna dari setiap objek karya desain menggunakan proses mencetak / print. Cara ini biasa digunakan dalam proses mencetak oleh pekerja Percetakan Offset.
            Untuk melakukan proses separasi dalam coreldraw secara otomatis, ikuti langkah-langkah berikut
1.Masukkan objek desain dalam lembar kerja CorelDraw atau buka langsung projek Anda yang sudah ada dalam CorelDraw


2. Klik meu File > Print Preview


3. Klik menu Settings > Separations ( CTLR + S )




4. Lakukan proses mencetak


  • Cara Manual

            Cara manual dalam pecah warna adalah memecah warna dengan mengurai warna pada setiap objek dalam lembar kerja menggunakan pengubahan angka warna dalam fill color dan outline color. Cara ini biasa digunakan untuk mengetahui hasil pecah warna pada file digital, dan kemudian mencetaknnya sesuai jumlah warna yang ada.
            Ada juga yang berpendapat bahwa cara ini adalah cara yang tidak efektif karena kita harus mengurai warna setiap objek dalam lembar kerja satu persatu sehingga waktu pengerjaan tergantung pada jumlah objek yang kita buat dalam satu lebar kerja. Kita bisa bayangkan jika objek yang dipakai adalah ribuan objek tentunya akan sangat lama menggunakan cara ini.
  1. Buka karya desain Anda atau import
  2. Buat halaman baru pada lembar kerja tersebut sejumlah empat halaman sesuai dengan mode color CMYK, rename halaman baru tersebut sesuai dengan representasi mode color Cyan, Magenta, Yellow dan Blak untuk CMYK.



  1. Duplikat atau copy dan paste objek desain anda pada halaman pertama (asli) ke semua halaman baru yang sudah dibuat dengan cara shortcut CTRL + C untuk proses copy dan CTRL + V untuk paste agar proses lebih cepat.



  1. Pertama kita akan buat warna Cyan, maka klik pada halaman Cyan. Menggunkana pick tool pilih salah satu objek pada halaman Cyan dan double klik pada fill color dan outline color untuk mengganti angkanya menjadi hanya warna Cyan saja.



  1. Setelah masuk pada pada dialog uniform fill atau ouline fill atau fountain fill maka kita harus mengubah warna selain warna Cyan menjai angka nol. Saya akan mencontohkan fountain fill atau hasil warna gradient. Klik from atau to untuk mengubah angka warna, klik other. Jika gradasi terdiri lebih dari dua warna maka pilih point yang diwakili oleh segitiga terbalik dibawah tulisan rom dan to.



  1. Setelah klik other di atas maka akan muncul dialog box lain yang akan sama ketika warna adalah warna bolk (fill color). Disinilah kita akan mengubah angka pembentuk warna. Karena kita mengubah pada halaman Cyan maka selain Cyan akan diubah menjadi warna nol.


  1. Lakukan proses pada poin 5 dan 6 untuk setiap objek pada page Cyan. Demikian Pula pada page lainnya, perbedaanyya adalah kita akan mengubah menjadi semua angka nol selain warna sesuai page. Conto pada page Magenta maka selain warna magenta harus angka nol, semikian seterusnya. Jika proses ini benar maka akan didapat hasil seperti gambar di bawah

Pecah Warna Dengan Adobe Photoshop

            Untuk Pembuatan Film Separasi Memisahkan warna dengan photoshop menggunakan adalah cara yang paling mudah, cara ini dengan memanfaatkan fasilitas color channel yang sudah terintegrasi dengan software Adobe photoshop dengan pilihan mode CMYK. Metode ini biasa digunakan untuk sablon berbagai keperluan pencetakan khususnya untuk media sablon. Pewarna yang digunakan hanya 4 warna yaitu CMYK, tapi perpaduannya akan menghasilkan warna yang mirip dengan warna aslinya. Biar ga panjang lebar inilah caranya :

1. Buka file gambar JPG yang akan dipisah warnanya, misalnya gambar foto. Sebaiknya menggunakan gambar yang besar ukuran pixelnya, dlam hal ini sy mengambil foto sebagai berikut :


2. Melalui menu image – image size, buat resolusinya menjadi minimal 300 dpi agar hasil foto lebih bagus.
3. Ubah mode-nya menjadi CYMK melalui menu image – mode.
4. Pada menu window, tick mark pilihan channel supaya aktif. Setelah window channel aktif, pilih tab channel. Lalu klik tanda segitiga pada pojok kiri atas, pilih split channel.
5. Akan terbentuk 4 dokumen baru, yang masing-masing mewakili tiap channel CMYK.
6. Ubah mode tiap dokumen tersebut menjadi bitmap melalui menu image – mode. Pilih resolusi outputnya 300, methode halftone screen. Kemudian (khusus untuk sablon kaos), isi frequency dengan angka antara 25-45 dan shape pilih diamond atau ellipse untuk semua dokumen. Sedangkan pengisian anglenya untuk C 15, M 45, Y 75, K 75. 7.  Contoh hasilnya pada gambar di bawah ini :

Cyan




Black





Magenta


Yellow 



8. Proses selesai, tinggal dicetak dengan printer laser atau dibuatkan filmnya untuk pembuatan screen.






Bab III
Penutup
A.Kesimpulan
            Pecah warna sangat berguna dalam pembuatan segala sablon kehidupan sehari-hari. Pemahaman akan teknik pecah warna sangat di perlukan sebagai modal awal dalam pembelajaran percetakan sebuah design. Oleh karena itu, saya menyusun makalah ini untuk melengkapi tugas mata kuliah Teknik Pecah Warna juga untuk membantu mempermudah belajar siswa.
B.Saran
            Dalam penyusunan makalah ini, diperlukan berbagai reverensi dengan tujuan mencari informasi yang benar selain itu suatu kerja sama yang baik juga di perlukan karena dengan searching kita dapat mengetahui bagaimana mestinya suatu informasi yang baik dan benar.